BEM REMA UPI, BEM KEMA UNPAD, BEM KM UGM, BEM UNSRI, BEM UNS, BEM KM IPB, BEM UI, Forum Perempuan BEM SI JABAR, GAMAIS ITB, HIROKOBA,
Indonesia Tanpa JIL, KAMMI Wilayah Jawa Barat, HMI ITB, FSLDK
Indonesia Tanpa JIL, KAMMI Wilayah Jawa Barat, HMI ITB, FSLDK
Krisis Mesir dewasa ini
menjadi sebuah hal yang sudah di luar batas. Masyarakat sipil menjadi korban
dari keganasan militer Mesir, Sepekan ini kekerasan yang terjadi
telah menyebabkan 200 orang tewas dan menimbulkan polarisasi yang begitu dalam
di negara paling populis di dunia Arab. Militer Mesir menyerang masyarakat
sipil pada pukul dinihari ketika masyarakat sipil sedang duduk di jalanan, Mereka
tak menembak untuk melukai, tapi membunuh," ujar Haddad tegas kepada Reuters.
Penyerangan yang dilakukan oleh
pihak militer Mesir merupakan pelanggaran HAM berat dan salah satu bentuk
otoritarianisme pihak Militer Mesir yang seharusnya tidak dilakukan di era
demokrasi ini. Selain penyerangan terhadap masyarakat sipil, pihak militer
Mesir juga melakukan penggulingan terhadap pemerintahan yang sah, berdaulat dan
terpilih berdasarkan pemilu yang demokratis, hal tersebut sangat mencoreng proses
demokrasi yang dihormati oleh seluruh bangsa di dunia.
Jika kita melihat dari sejarah,
Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Negara Republik
Indonesia, namun sangat disayangkan melihat negara Indonesia sebagai Negara
Demokrasi ke-3 terbesar di dunia, dan negara yang pernah dibantu oleh Mesir
dalam memperoleh kemerdekaanya, malahs ampai sekarang Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) tidak menyampaikan pernyataan sikapnya secara resmi untuk memoderasi
terhadap konflik tersebut.
Melihat dari kasus tersebut yang
sudah menjadi isu internasional, sudah saatnya bangsa Indonesia untuk menyuarakan
suaranya dalam mendukung dan mendorong proses demokratisasi di Mesir.
Oleh karena itu kami atas nama
pemuda Indonesia menolak pelanggaran HAM di Mesir, menyampaikan
tuntuntan dan rekomendasi sebagai berikut:
1.
Mengajak kepada masyarakat dan
mendorong pemerintah untuk mengutuk keras pembantaian rakyat Mesir yang
dilakukan oleh aparat militer Mesir.
2.
Mengajak kepada masyarakat dan
mendorong pemerintah untuk Menolak segala bentuk otoritarianisme di era demokrasi.
3.
Mendesak Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono untuk berada dalam baris terdepan
menyikapi konflik horizontal yang terjadi di Mesir.
4.
Mengajak masyarakat dan mendorong
pemerintah untuk mendukung proses demokratisasi di Mesir.
5.
Mengecam keras pembredelan media dan
pers sebagai infrastruktur demokrasi di Mesir, serta menghimbau media nasional
maupun internasional untuk turut berperan aktif dalam proses perdamaian di
Mesir.
Bandung, 1
Agustus 2013
Atas nama
Pemuda Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar