(Disampaikan pada Upacara Bendera di SMA PGRI 1
Kota Bandung)
Senin, 11 Maret 2013
Ada satu cerita dari mahasiswa PPL yang menyampaiakan
amanah/wejangan kepada siswa pada saat upacara bendera, yaitu cerita tentang
anak penjual gorengan yang sangat menginspirasi, dan bersumber dari referensi
internet.
Begini ceritanya…
“Di suatu daerah terpencil di pasisian Jawa Barat, ada
seorang anak lelaki kecil dari sebuah keluarga sederhana (kalau gak di bilang
miskin). Anak itu bersemangat untuk menuntut ilmu di sela kekurangan materi ibu
bapaknya. Oleh karena itu dia selalu membawa gorengan buatan tetangganya untuk
(dijual demi) membantu membiayai sekolahnya. Hal itu dilakukannya dari SD
sampai SMA.
Usai lulus SMA, anak ini mendaftar ke Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (UI), dan LULUS. Tapi sayangnya dia tidak bisa masuk
karena tidak ada biaya. Lalu dia juga daftar ke Institut Pertanian Bogor (IPB)
Teknologi Pangan, dan LULUS. Tapi lagi-lagi sayang, dia tidak bisa masuk, juga
karena masalah biaya.
Hingga akhirnya anak itu mendengar ada sekolah gratis dari
kedubes Saudi Arabia. Tapi masalahnya, dengan basic SMA, mana ada pelajaran
bahasa Arab. Padahal bahasa pengantar di sekolah tersebut menggunakan bahasa Arab.
Maka jadilah anak itu banting tulang, belajar bahasa Arab secara otodidak.
Singkat cerita, sang anak diterima di sekolah tersebut. Dan
selama menjadi mahasiswa, anak itu juga masih tetap “jualan gorengan”, hingga
akhirnya dia lulus dengan meraih nilai terbaik…”
Sambil tersenyum sang ibu tiba di ending ceritanya…
“Anak penjual gorengan itu sekarang bahkan dipercaya
menangani masalah masyarakat… Anak itu sekarang ada di samping ibu… (sambil
melirik sang suami yang senyum-senyum di sampingnya)
Dialah pemimpin kalian, yang bahkan menurut rilis quick count terpilih kembali menjadi
Gubernur Jawa Barat saat ini. Dialah Ahmad Heryawan, Lc.”
Kita bisa mengambil banyak hikmah dari setiap usaha dan
kerja keras dari beliau..
Hikmahnya adalah kesuksesan
dalam hidup itu tidak sederhana, segala butuh kerja keras, disiplin dan ulet. Rasa
pantang menyerah mutlak dimiliki oleh siapapun dalam mengejar cita-cita. Hilangkan
rasa malas apalagi rasa malu dalam berbuat kebaikan.
Hidup adalah perjuangan , Akan
banyak hambatan dalam menjalani hidup. Seharusnya, masa remaja adalah masanya
kita berkarya, apalagi masa remaja memiliki karakteristik rasa ingin tahu yang
tinggi, pantang menyerah dan ulet. bahkan kata bang haji masa muda itu masa nya
berapi-api.
Beberapa hari kedepan kita akan
menghadapi semester dan Ujian sekolah, Untuk siswa kelas 1 dan 2 akan ada ujian
kenaikan kelas. Diharapkan adik-adik untuk mempersiapkan segalanya agar
mendapatkan nilai yang memuaskan. Terlebih untuk kelas 3 yang sebentar lagi akan
menghadapi ujian kelulusan, nilai ujian akan sangat berpengaruh, apalgi kelas 3
yang akan berniatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Sekali lagi..kita butuh banyak
kerja keras (study hard), disiplin,
dan pantang menyerah. Selayaknya cerita awal tadi tentang bapak gubernur, kita
perlu meneladani beliau tentang makna kerja keras, disiplin, dan pantang
menyerah dalam hidup.
Kalau dalam ekonomi, ekonomi itu adalah
ilmu masyarakat yang mengajarkan kita untuk memilih. Termasuk hidup ini adalah
pilihan, apakah temen-temen mau menjadi orang yang bersakit-sakit dahulu, maka
akan senang kemudian, atau sebaliknya.
Masa depan kita, ada ditangan kita..
“Kenyataan hari ini adalah mimpi kita di hari kemarin..
Dan yakinlah mimpi kita hari ini, insya allah adalah
kenyataan di esok hari..”
Salam semangat..
Wassalamu’alaikum..wr..wb..
*Penulis : Mahasiswa
PPL SMA PGRI 1 Kota Bandung
sumber : essowenni.wordpress.com |
bagus ceritanya
BalasHapus