Sabtu, 24 Agustus 2013

AMANAT PEMBINA UPACARA BENDERA

Posted by Unknown | 00.08 Categories:
(Disampaikan pada Upacara Bendera di SMA PGRI 1 Kota Bandung)

Senin, 11 Maret 2013
            Ada satu cerita dari mahasiswa PPL yang menyampaiakan amanah/wejangan kepada siswa pada saat upacara bendera, yaitu cerita tentang anak penjual gorengan yang sangat menginspirasi, dan bersumber dari referensi internet.
Begini ceritanya…

“Di suatu daerah terpencil di pasisian Jawa Barat, ada seorang anak lelaki kecil dari sebuah keluarga sederhana (kalau gak di bilang miskin). Anak itu bersemangat untuk menuntut ilmu di sela kekurangan materi ibu bapaknya. Oleh karena itu dia selalu membawa gorengan buatan tetangganya untuk (dijual demi) membantu membiayai sekolahnya. Hal itu dilakukannya dari SD sampai SMA.
Usai lulus SMA, anak ini mendaftar ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), dan LULUS. Tapi sayangnya dia tidak bisa masuk karena tidak ada biaya. Lalu dia juga daftar ke Institut Pertanian Bogor (IPB) Teknologi Pangan, dan LULUS. Tapi lagi-lagi sayang, dia tidak bisa masuk, juga karena masalah biaya.

Hingga akhirnya anak itu mendengar ada sekolah gratis dari kedubes Saudi Arabia. Tapi masalahnya, dengan basic SMA, mana ada pelajaran bahasa Arab. Padahal bahasa pengantar di sekolah tersebut menggunakan bahasa Arab. Maka jadilah anak itu banting tulang, belajar bahasa Arab secara otodidak.
Singkat cerita, sang anak diterima di sekolah tersebut. Dan selama menjadi mahasiswa, anak itu juga masih tetap “jualan gorengan”, hingga akhirnya dia lulus dengan meraih nilai terbaik…”
Sambil tersenyum sang ibu tiba di ending ceritanya…

“Anak penjual gorengan itu sekarang bahkan dipercaya menangani masalah masyarakat… Anak itu sekarang ada di samping ibu… (sambil melirik sang suami yang senyum-senyum di sampingnya)
Dialah pemimpin kalian, yang bahkan menurut rilis quick count terpilih kembali menjadi Gubernur Jawa Barat saat ini. Dialah Ahmad Heryawan, Lc.”
Kita bisa mengambil banyak hikmah dari setiap usaha dan kerja keras dari beliau..
Hikmahnya adalah  kesuksesan dalam hidup itu tidak sederhana, segala butuh kerja keras, disiplin dan ulet. Rasa pantang menyerah mutlak dimiliki oleh siapapun dalam mengejar cita-cita. Hilangkan rasa malas apalagi rasa malu dalam berbuat kebaikan.

Hidup adalah perjuangan , Akan banyak hambatan dalam menjalani hidup. Seharusnya, masa remaja adalah masanya kita berkarya, apalagi masa remaja memiliki karakteristik rasa ingin tahu yang tinggi, pantang menyerah dan ulet. bahkan kata bang haji masa muda itu masa nya berapi-api.

Beberapa hari kedepan kita akan menghadapi semester dan Ujian sekolah, Untuk siswa kelas 1 dan 2 akan ada ujian kenaikan kelas. Diharapkan adik-adik untuk mempersiapkan segalanya agar mendapatkan nilai yang memuaskan. Terlebih untuk kelas 3 yang sebentar lagi akan menghadapi ujian kelulusan, nilai ujian akan sangat berpengaruh, apalgi kelas 3 yang akan berniatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sekali lagi..kita butuh banyak kerja keras (study hard), disiplin, dan pantang menyerah. Selayaknya cerita awal tadi tentang bapak gubernur, kita perlu meneladani beliau tentang makna kerja keras, disiplin, dan pantang menyerah dalam hidup.

Kalau dalam ekonomi, ekonomi itu adalah ilmu masyarakat yang mengajarkan kita untuk memilih. Termasuk hidup ini adalah pilihan, apakah temen-temen mau menjadi orang yang bersakit-sakit dahulu, maka akan senang kemudian, atau sebaliknya.
Masa depan kita, ada ditangan kita..

“Kenyataan hari ini adalah mimpi kita di hari kemarin..
Dan yakinlah mimpi kita hari ini, insya allah adalah kenyataan di esok hari..”
Salam semangat..

Wassalamu’alaikum..wr..wb..

*Penulis : Mahasiswa PPL SMA PGRI 1 Kota Bandung


1 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
Powered by Myuza