Selasa, 22 Oktober 2013

Silaturahim dengan Abang-abang Presma UPI :D

Posted by Unknown | 12.51 Categories:
Presma UPI dari masa ke masa

direncanakan dari jauh-jauh hari sekali..
kegiatan yang udah direncanain biasanya tiba-tiba dibtalkan..
karena masing-masing memiliki kesibukkan..
satu hal yang membuat kita sama, "bujangan". :D
tapi akhirnya masa itu datang..
H-2 Iedul Adha, masehinya tanggal 13 Oktober 2013 kita jalan ke Darajat.
sulit untuk ngumpulin orang-orang hebat ini..
kalau saya masih belajar sama abang-abang hebat ini..
kegiatan silaturahim dengan Presiden BEM REMA UPI dari masa ke masa..

kang irwan, kang rahman, kang irfan, kang hamdan, dan dudi septiadi/saya (lihat;dari kiri)

Darajat, Garut.

diatas water Boom



depan pintu masuk Puncak Darajat

diatas water boom

KLIK YA ----------------> AKSI EVALUASI 9th eSBeYe 



penutupan aksi


REALEASE BEM SI :
REFORMASI MORAL UNTUK
SELAMATKAN INDONESIA

Sudah 4 tahun pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang dipimpin oleh SBY mengalami pasang surut dalam proyek Millenium Development Goals (MDGs). Pemerintahan SBY dikatakan tidak berhasil dalam mengelola permasalahan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, kesehatan jender, kesehatan anak, kesehatan ibu, penanggulangan HIV/AIDS, keberlanjutan lingkungan, kemitraan global, dan korupsi. Kondisi tersebut berakibat pada menurunnya popularitas SBY yang dilansir berdasarkan Survei Indobarometer dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) bahwa SBY hanya mendapatkan popularitas di bawah 50% setelah pada tahun 2009 dia berhasil menduduki persentase 60.8%. Rentetan permasalahan bangsa ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kepemimpinan Presiden SBY yang lemah telah membuat pemerintah yang dibentuknya menjadi tidak efektif. Para pembantu presiden seolah-olah lebih sibuk memenuhi target-target partainya ketimbang bekerja dalam gendang Presiden. Hal ini telah membawa implikasi pada buruknya kinerja pemerintah, yang ujung-ujungnya rakyat juga yang dirugikan. Buah dari adanya pemerintahan yang tidak efektif telah menimbulkan permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baru-baru ini SBY dinilai gagal telah berungkali melepaskan kasus serius di lingkar korupsi. Salah Satu Permasalahan yang sangat mencolok saat ini adalah ketiadaan ketegasan dalam pemberantasan Korupsi. Dari mulai Century, “Apel” Wisma Atlet, Mafia Pemilu hingga kasus suap “duren” Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tampak SBY tidak mau, atau tidak berani, bertindak tegas sebagai kepala pemerintahan dengan alasan “tidak mau memasuki ranah hukum” dan “tidak mau diintervensi”. SBY yang mengeluarkan Instruksi Presiden pada tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi ternyata hanya berhenti pada politik pencitraan saja.
Kegeraman mahasiswa Se-Indonesia pun terekspresikan oleh Kompas tertanggal 7, 8, dan 9 Juli 2011 yang mengkritik pemerintahan SBY. Kemudian kasus perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mematikan nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi pada Ruyati warga Indonesia dari Bekasi. Kondisi pun diperparah dengan penerapan kebijakan neo-liberal yang menyengsarakan rakyat. Kekuatan asing melalui perusahaan multinasional, dibiarkan “menjarah” kekayaan alam Indonesia selama bertahun-tahun.
Pemerintahan SBY pun gagal dalam membersihkan institusi hukum dari para mafia hukum dan makelar kasus, ditandai dengan Robohnya benteng terakhir penjaga Konstitusi, yakni Mahkamah Konstitusi (MK) yang tidak menjunjung moral sebagai Pejabat publik. Kondisi-kondisi tersebut benar-benar membuka mata dan hati kita untuk turut berbicara masalah evaluasi pemerintahan SBY ini. Perlu ada Kesadaran untuk melakukan Reformasi Moral guna Selamatkan Indonesia. Segera!


 

Beberapa hal yang harus difokuskan agar dapat diselesaikan oleh pemerintahan SBY hingga akhir jabatan beliau adalah :
  1. Mega Skandal Kasus Korupsi yang Menjamah hingga ke Benteng Terakhir Penjaga Konstitusi. Korupsi di Tubuh MK, Direktorat Jenderal Pajak,skandal Bank Century yang belum selesai ditangani KPK, BPK, dan PPATK merugikan keuangan negara Rp 6.7 Triliun, korupsi Wisma Atlet SEA Games di Palembang ditemukan ratusan transaksi mencurigakan oleh PPATK. Kerugian keuangan negara belum terakumulasi dengan tepat dikarenakan masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Akan tetapi diperkirakan mencapai Rp 3.2 Milliar hingga Korupsi Kemendiknas yang melibatkan Muhammad Sofyan mantan Irjen Kemendiknas bertentangan dengan UU Tindak Pidana Korupsi. Negara dirugikan sebesar Rp 13 Milliar.
  2. Kasus lemahnya perlindungan TKI yang terjadi di beberapa negara tujuan. Indonesia melanggar UN Migrant Workers dan pasal 28A dan 28D UUD 1945
  3. Kasus carut marutnya proses SNMPTN tahun 2011 dengan ditandai oleh banyaknya calon mahasiswa baru yang tidak mampu membayar uang masuk kuliah. Beberapa fakta informan dapat kita lihat di UGM dan UNHAS. Dalam hal ini beberapa kampus secara ansich melanggar PP 66/2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan serta UU 14/2008 tentang keterbukaan informasi publik.
  4. APBN-P 2013 yang sebesar Rp 1.313 Triliun kemungkinan akan mengalami defisit sebesar 2.1% atau Rp 151.1 Triliun. Hal ini diakibatkan oleh belanja dan subsidi yang mendesak oleh pemerintah pusat.
5.      Kelambanan SBY merespons peristiwa Bersejarah di tubuh MK   telah menghilangkan alasan kegentingan memaksa sebagai dalil keabsahan sebuah perppu. Dengan disahkannya Perppu Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang MK. implementasi perrpu juga membutuhkan waktu lama, maka Pembentukan Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi ad hoc harus menjadi Pijakan Moral yang utuh untuk Perbaikan dan pengawasan Mahkamah Konstitusi.
6.      Untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional sesuai dengan amanah UUD 1945 yang harus dipertahankan, pemerintah harus segera memutuskan  status kontrak blok SIAK dan Blok Mahakam melalui penerbitan PP atau Kepmen secara terbuka paling lambat 31 Desember 2013. Selain itu, pemerintah juga harus menunjuk dan mendukung penuh Pertamina sebagai operator blok Mahakam sejak April 2017 dan Khusus mengenai Blok SIAK, yang akan berakhir 2013 ini, perusahaan yang akan bekerjasama dengan BUMD harus memiliki komitmen untuk memberi ruang kepada masyarakat Riau untuk mendapatkan akses pekerjaan dan alih penerapan teknologi perminyakan. Ini penting untuk mempersiapkan tenaga kerja profesional di Riau yang mampu mengelola ladang minyaknya sendiri di dalam negeri.


 

  1. China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA) telah membuktikan bahwa ada banyak UMKM yang harus gulung tikar akibat kalah bersaing dari segi harga dan varian produk. Kemudian ada 40.000 orang di PHK di Jawa Barat karena CAFTA. Ditemukan pula barang-barang China yang masuk secara illegal. Pemerintah harus mampu memperbaiki infrastruktur dan suprastruktur di internal.
  2. Kebijakan BBM bersubsidi sangat mengacaukan kondisi bangsa ini. Pemerintah justru merubah perilaku masyarakat menjadi lebih konsumtif dan tidak memikirkan manifesto SDA untuk generasi mendatang. Disamping itu pemerintah juga tidak memiliki kapasitas secara anggaran karena pemerintah harus mengeluarkan Rp 80 triliun/tahun untuk mensubsidi BBM. Oleh karena itu solusi yang tepat adalah dengan mengalokasikan anggaran subsidi BBM kepada sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, atau ketenagakerjaan. 
  3. Dengan adanya indikasi Penyalahgunaan pejabat public dalam menggunakan Amanahnya, dengan in pula kami menagih Integritas Pejabat Publik untuk mentaati kode etik yang telah disepakati bersama dan kami menuntutu pula untuk segera Tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan hingga akar-akarnya

Berdasarkan 9 poin di atas. Kita dapat melihat bagaimana pemerintahan SBY menyimpan begitu banyak kekhawatiran bagi masyarakat Indonesia sampai detik ini. Permasalahan yang ada memang bukan hanya lahir dari tahun 2013, akan tetapi ini sudah menjadi embrio semenjak tahun 2004. Kondisi seperti ini harus segera di revitalisasi dengan memperhatikan komposisi cabinet yang tidak sehat. SBY sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan harusnya berani mengambil sikap untuk melakukan rotasi di dalam tubuh menteri-menterinya. Kepercayaan ini diamini oleh masyarakat karena sudah ada beberapa menteri yang mendapatkan rapor merah dari UKP4. Derasnya pemberitaan media seharusnya menjadi bahan dasar agar SBY dapat lebih tangguh mengelola Negara ini. SBY juga perlu mengatur posisi tawar Indonesia di mata dunia dari berbagai sektor. Indonesia kini dapat dibilang minim prestasi di kancah Internasional. Oleh karena itu kita perlu mendorong agar pemerintahan kita jauh dari yang namanya kleptokrasi agar kita dapat menyongsong cita-cita Negara sebagaimana dijelaskan pada pembukaan UUD 1945.



awal aksi
JAKARTA - Mahasiswa dari berbagai universitas yang masuk ke dalam gerakan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (30/9/2013) siang. Mereka mendesak KPK segera menuntaskan kasus Bank Century.
BEM REMA UPI sebagai Koordinator BEM SI Wilayah Jawa Barat juga turut serta dalam gerakan ini. bukan kali ini saja BEM SI mengkritisi KPK dalam penuntasan kasus korupsi, karena ini adalah aksi lanjutan dari aksi sebelumnya, dalam memperingati hari reformasi BEM SI pun turut ambil bagian dalam mendorong KPK agar lebih berani menyelesaikan kasus-kasus korupsi besar, seperti kasus BLBI, Century, Hambalang, simulator SIM, dll.
dalam Aksi kali ini titik tekan nya lebih kepada kasus Century yang notabene di indikasikan melibatkan orang - orang besar yang sudah jelas keterlibatannya.
sumber : pedomannews.com



berikut link media lain yang meliput :
BEM Desak KPK Tuntaskan Kasus Century
BEM SI Gelar Aksi Depan KPK
BEM SI Desak KPK Tuntaskan Kasus Century & Hambalang



  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
Powered by Myuza