Minggu, 21 Desember 2014

Memori tentang Mama (Ayah)

Posted by Unknown | 22.22 Categories:
H. Abdul Mukit, SH. (Ayah) 

Seperti biasa, Bogor sore hari ini hujan deras..
Tetiba merindukan sosoknya yang kuat dan tegar..
Dialah yang selalu pasang badan dikala kita berada dalam ancaman..
Menjadi pelita dalam tiap gelapnya kesulitan..
Dia sosok yang mengajari kita tentang makna kerja keras dan teguh berpendirian..

Kadang ia tidak bisa mengutarakan cintanya secara verbal..
Hanya tersenyum sayu dibalik wajahnya yang teduh..
Dari ketegasan sikapnya..
Dia ajarkan kami ketulusan cinta yang sesungguhnya..

Engkau lantunkan shalawat nabi menjelang waktu tidur..
Penuh kesabaran mengajari kami cara shalat dan pentingnya berjamaah..
Mengajak kami untuk selalu menebar kebermanfaatan..
Hingga mengajarkan banyak hal tentang kepemimpinan..

Tak lupa,
Salah satu hal paling bahagia tentu melihatmu tersenyum bangga..
Terlebih melihatmu tak pernah absen memeriksa hasil ulangan..
Mengomentari buku raport dipenghujung semester..
Dengan (maaf) bangga kau ceritakan hasil buku rapor ku kepada kerabat dan rekan kerja..

beruntung aku masih bisa bertatap muka dan hidup denganmu..
diluar sana banyak orang yang belum bisa bertegur sapa dengan sesosok yang bijaksana..
Rasulullah pun tidak pernah tau seperti apa sosok ayahnya..
tapi Dia memulyakan sosok ayah dalam sabdanya..

Ayah, sudah begitu banyak jasa..
Bertumpuk-tumpuk pengorbanan..
Meski engkau hanya disebut sekali (ibu tiga kali) dalam hadist rasul,
tapi namamu beribu-ribu kali terpatri didalam hati..

Kini, anakmu sudah beranjak dari remaja ke dewasa..
Rasanya banyak hal yang belum bisa kulakukan sepertimu..
Izinkan kami berkelana jauh..
Menapaktilasi pahit getir perjuanganmu..
Hingga kami mampu menyamai bahkan melebihimu..

Selamat hari Ayah..
dari Dudi, Fans beratmu..
pkl 15.04
bogor, 13 November 2014


Kamis, 06 November 2014


oleh : dudi septiadi 

Sumber gambar : rsudpadangpanjang.wordpress.com

Jebreeet….
Seketika media nasional dihebohkan dengan aksi kontroversial salah satu menteri kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla yang baru saja dilantik, siapa lagi kalau bukan Ibu Susi Pudjiastuti, tentu bukan saja karena beliau tamatan SMP tapi bisa jadi Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, melainkan attitude nya sebagai pemimpin yang notabene panutan rakyat malah melakukan perlaku yang kurang beretika. Seusai diumumkan secara resmi sebagai menteri oleh Presiden terpilih di istana negara, susi dengan acuh merokok di istana negara yang notabene ruang publik dan sudah ada Perda DKI yang menyatakan larangan merokok di ruang publik.
Tentu tullisan ini tidak akan membahas panjang kisah menteri yang kontreversial itu, saya akan banyak bercerita tentang fenomena rokok dan perkembangan penggunaan tembakau di indonesia. Tulisan ini juga dibuat tidak untuk menyudutkan atau mencaci para perokok, hanya memberikan gambaran saja sejauh mana dinamika industri rokok dan dampak sosial-ekonomi nya bagi masyarakat.

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
Powered by Myuza