Rabu, 10 Agustus 2011

cintailah saudaramu

Posted by Unknown | 00.56 Categories:
Assalamualaikum wr.wb

     Saudara-saudariku yang dimuliakan allah ,bagaimana  khabar
keimanan antum hari ini? Semoga allah masih memberikan hidayah
dan nikmat-Nya kepada kita semua,amin..

Saudaraku,
    Suatu ketika Ibhu rawahah menarik tangan Anu Darda'.ra
"akhi ,ta'ala nu'minu saa'ah".Saudaraku mari sejenak kita beriman.
Ibnu rawahah ingin mengajak sahabatnya  Abu Darda ,untuk duduk,
bertafakkur,berdzikir,saling menasehati,berdiskusi tentang kebaikan,
mengenai jalan2 taubat,menganjurkan infak,berpuasa,shalat malam,dll.



 Saudaraku,
     Kita memang sangat memerlukan adanya majelis dan forum yang dapat
 mengasah dan memperbaharui iman seperti itu.Rasulullah pun pernah
berwasiat bahwa keimanan kita bias lusuh ibarat pakian ,karenanya
ia berperan agar kita selalu memperbaharui iman.
         Dahulu para ulama dan salafushalih umumnya mempunyai majelis
tertentu untuk meningkatkan iman.Khalifah Umar bin Abdul azis meminta
kepada salah seorang ulama ,Abu Bakr bin amr bin Hamz rahimahullah,
untuk duduk memberi taklim bagi diri dan rakyatnya.Seorang tabi'in
yang bernama Alqamah bin qais An Nakhi mengatakan."mari berjalan
bersama kami untuk menambah iman".
         Ya,untuk menambah iman,untuk melembutkan hati ,untuk
menjadikan jiwa kita sensitif dengan kebaikan dan keburukan.
untuk itu kita memerlukan komunitas.Kita memerlukan sebuah majelis,
kita memerluakan sebuah lingkungan kecil yang dihadiri saudara seiman
yang dapat membersihkan hati,itulah yang dimaksud dengan majelis
kaum beriman."Kalau engkau merasa hatimu kasar maka duduklah dengan
para ahli dzikir dan orang2 zuhud,"begitu ujar Ahmad bin Abi Hawari.
Sampai2 seorang tokoh tabi'in terkenal Maimun bin Mahran pun pergo
kerumah tokoh tabi'in hasan Al-Basri dan mengetuk pintunya,sambil
berkata,"Ya aba Said, aku merasa kekerasan dalam hatiku maka
lembutkanlah".
    
   Saudaraku,
         Bersyukurlah jika kita telah menemukan dan memiliki
majelis majelis yang seperti itu.Atau bila ada diantara kita yang
bellum menemukannya maka cirilah majelis2 yang berkarakter seperti itu,
dimanapun.Karena dalam hidup ini kita memang mutlat membutuhkannya.
Itulah terminal yang paling baik dan paling melapangkan jiwa ,dalam
menghadapi kepenatan raga,kegalawan hati,dan kelelahan fikiran yang
mengarungi bahtera kehidupan dunia yang amat luas ini."Saudara-
saudaraku(dalam majelis dzikir) yang lebih aku cintai dari pada
keluargaku dan anak-anakku ,"kata Imam Hasan Al-Bashri.Ia melanjutkan,
"keluargaku mengingatkanku akan dunia ,sedang saudaraku mengingatkanku
akan akhirat".Semakin sering kita melakukan perjumpaan dengan majelis2
seperti ini,semoga semakin bertambah pula kadar keimanan kita.
        Umar bin Khattab sangat menghargai kenikmatan majelis ini
dengan mengatakan,Tidak ada nikmat kebaikan yang allah berikan setelah
islam,selain saudara yang salih.maka jika salah seorang kaliang
merasakan kecintaan dari saudaranya, maka peganglah kuat2 persaudaraan
dengannya."
Saudaraku,renungkanlah,
      Tali iaktan batin dan rasa cinta kita kepada sesama mukmin
memiliki korelasi dengan kecintaan allah kepada kepada kita.
Kecintaan kita kepada allah ,sejalan dengan kecintaan manusia kepada
kita.Dan artinya kecintaan manusia kepada kita bergantung sejauh mana
kecintaan allah kepada kita."Kadar kecintaanmu kepada allah sebanding
dengan kdar kecintaan makhluk allah kepadamu".Begitu kurang lebih
wasiat yang pernah diucapkan oleh yahya bin muadz dalam kitab shifatul
syafwah.

Saudaraku,
 Sebaiknya mari sama2 kita kita seberapa besar kadar kecintaan kita
kepada allah, sehingga  kita dapat mengetahui  kadar kecintaan dan
simpati manusia kepada kita. Sadarilah bahwa apa yang ada dalam hati
kita tentang allah,adalah apa yang ada dalam hati manusia tentang kita.
Artinya kecintaan manusia dan penerimaannya kepada kita ,merupakan
barometer yang kan mengukur hubungan kita dan sejauhmana kedekatan
hati kita kepada allah.
   Agaknya benar apa yang dikatakan Ibnu Abdi Rabbih,"Jika allah
suatu ketika mencintai  hamba-Nya ,maka ia akan melimpahkan kecintaan
manusia kepada hamba-Nya itu ".Rasulullah pun bersabda,"Jika allah
mencintai seseorang maka ia akan memanggil jibril,dan memberitau
kepadanya bahwa allah mencintai seseorang,maka cintailah dia.jibril
pun mencintai orang tersebut.Kemudian jibril memanggil para penghuni
langit dan mengatakn,sesungguhnya allah telah mencintai fulan,maka
cintailah dia.Setelah itu penghuni langitpun akan mencintai orang
tersebut.Kemudaian orang itupun akan dicintai oleh penduduk bumi.
(HR.Bukhari).
     Kesimpulannya sekali lagi adalah kecintaan manusia adalah alamat
kecintaan allah.

  Saudaraku,
           Jika  ada diantara kita merasakan adanya jarak dan
kesenjangan hubungan dengan saudara kita ,kembalikanlah keadaan itu
kepada kwalitas kedekatan hubungan kita dengan allah SWT .
Jika kita merasakan sulit merasan sulit memperoleh simpati dan hati
dari manusia ,bandingkanlah kondisi itu dengan kindisi kita dalam
menarik simpati dan cinta dari allah swt.Resapilah ungkapan seorang
ahli ibadah zaman tabi'in,Fudhai bin iyadh,yang mengatakan,
"Aku bias mengetahui kadar dosaku kepada allah melalui sikap dan
prilaku istriku.Aku bias menyadari kesalahanku kepada allah lewat
prilaku hewan kendaraanku,sampai tikus2 dirumahku,dst.
Semoga kita juga dapat merasakan apa yang telah dirasakan oleh Fudhai
bin iyad
                                                 Wasalamualaikum wr.wb         

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
Powered by Myuza