
Rabu, 19 desember 2013, Hari ini
begitu berbeda.. kunjungan lapangan di kementrian koordinator perekonomian
republik Indonesia sungguh luar biasa. Karena harus membatalkan agenda besar
yang lain yang tak kalah penting.
Tapi tak apalah..yang penting
kita harus yakin, allah merencanakan sesuatu yang lebuh indah..nampaknya
prediksi itu memang benar. Di acara kunjungan lapangan tersebut, peserta
kunjungan bisa memaknai optimisme pemerintah dalam memacu mesin perekonomian
indonesia menuju Indonesia yang lebih baik di tahun 2025 dengan PDB sebesar Rp.
40.000 Trilliun (peringkat 12 dunia).
Dalam kunjungan tersebut, pihak
kemenko perekonomian mengibaratkan perekonomian Indonesia sebagai pesawat
terbang, artinya perekonomian Indonesia harus memiliki mesin yang canggih dalam
menerbangkan pesawat perekonomian yang berisi awak rakyat Indonesia dan elemen-elemen
lain dalam pesawat (perekonomian) yang mensupport PDB indonesia seperti
konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan perdagangan internasional.
Namun naasnya, kondisi yang
terjadi di Indonesia, pada tahun 2010, 60% PDB Indonesia disokong oleh konsumsi
masyarakat yang begitu besar. Artinya kurang disokong oleh aktivitas yang
berifat produktif seperti investasi atau perdagangan internasional.
Munculnya konsumsi masyarakat
dalam menopang perekonomian memang bukan menjadi hal aneh apalagi baru.
Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang begitu membludak mencapai sekitar 250
juta jiwa. Hal ini menimbulkan konsumsi barang dan jasa baik kebutuhan primer,
sekunder, ataupun tersier menjadi membludak pesat.
Bahkan yang menjadi catatan
penting adalah karakteristik sebagian masyarakat indonesia dalam mengkonsumsi
produk tidak berdasarka tepat fungsi atau guna. Melainkan lebih kepada mode
atau bentuk eksistensi diri. Bagaimana sebenarnya orang sudah memiliki HP (Hand
Phone) dengan merek tertentu yang cukup baik, akan tetapi ketika ada penjualan
HP Black b*rry murah orang langsung menyerbu berbondong-bondong untuk membeli.
Hal ini pun terjadi ketika ada diskon besar-besaran untuk pakaian, padahal stok
pakaian bagus masih banyak di lemari
pakaian orang tersebut, tapi jiwa
konsumtif sepertinya sudah mendarah daging di sebagian masyarakat Indonesia
memang menopang kegiatan perekonomian, meskipun kurang efektif. Karena hal ini
bukanlah aktifitas produktif.
Dalam memacu perekonomian Indonesia agar
lebih baik memang dibutuhkan berbagai upaya keras, agar mesin perekonomian yang
lain seperti investasi, belanjaa pemerintah dan perdagangan internasional bisa
berjalan lebih optimal lagi dalam menopang perekonomian.
Hal ini sebenarnya bisa dicapai
dengan berbagai cara, yaitu dengan meningkatkan angka partisipasi kasar
masyarakat Indonesia dalam mengakses pendidikan tinggi. Mengingat pada tahun
2010 angka partisipasi kasar Pendidikan tinggi di Indonesia hanya sekitar 7,2
%. Masih sangat kecil bila disbanding Negara tetangga yang sepertinya lebih
baik
Peningkatan mesin perekonomian
juga bisa di capai dengan reformasi infrastruktur secara merata dengan meningkatkan kualitas infrastruktur tersebut.
Agar kegiatan perekonomian berjalan lancer tanpa hambatan berarti. Kemudian
dalam meningkatkan perdagangan internasional, Indonesia perlu mengupayakan
peningkatan nilai tambah pada setiap produk yang akan di ekspor ke luar negeri, agar memiiki keuntungan berganda
bagi perekonomian.
Beberapa poin diatas memang
diharapkan bisa menjadi perhatian kita bersama dalam membangun perekonomian
yang lebih baik, karena perekonomian mustahil bangkit andai hanya pemerintah
yang bekerja. Butuh bantuan semua pihak termasuk mahasiswa didalamnya sebagai
pelopor dalam setiap perubahan bangsa. Acara kunjunga lapangan tersebut pun di
tutup dengan kegiatan foto bersama d depan halaman kementrian koordinator
perekonomian Republik Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar